Bagaimana Kita Memaknai Hujan pada Aksi 212? Ternyata Dijelaskan dengan Gamblang di Ayat Ini


Aksi Super Damai Bela Islam III di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) dihadiri oleh jutaan kaum Muslimin dan masyarakat Indonesia. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI merilis, jumlah peserta mencapai 7 juta.

Di sepanjang acara, sebagaimana pengalaman Tarbawia di depan panggung utama, udara berganti antara mendung, hangat, gerimis, agak panas, mendung, gerimis, lalu hujan deras menjelang didirikannya shalat Jum'at hingga sekitar pukul 14:00 WIB.

Banyak yang bertanya-tanya, mengapa hujan sederas itu di akhir acara? Bahkan mereka yang tidak sepakat dengan acara yang digagas oleh GNPF MUI ini turut berkomentar negatif dan menyayangkan mengapa kaum Muslimin mau berhujan-hujanan dan bertahan hingga akhir acara?

Apakah hujan hari itu bermakna rahmat? Ataukah azab? Apakah pertanda dikabulkannya doa? Ataukah alamat tidak berkahnya acara?

Allah Ta'ala berfirman di dalam surat Al-Anfal [8] ayat 11.

وينزل عليكم من السماءماءليطهركم به ويذهب عنكم رجزالشيطان وليربط على قلوبكم ويثبت به الاقدام

"Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)."

Allah Ta'ala yang menurunkan hujan. Allah Ta'ala yang menugaskan malaikat-malaikat-Nya untuk mengawal hujan hingga tiap tetesnya tiba di bumi. Allah Ta'ala memberikan hujan di hari Jum'at yang diberkahi, untuk jutaan kaum Muslimin yang bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, berdoa, dan senantiasa menyebut nama-nama-Nya dan membaca Kalam-Nya.

Hujan itu, menurut ayat di atas, setidaknya memiliki 4 makna yang semuanya teraplikasi nyata di Aksi Super Damai Bela Islam III. [Tarbawia.com/Om Pir]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagaimana Kita Memaknai Hujan pada Aksi 212? Ternyata Dijelaskan dengan Gamblang di Ayat Ini"

Posting Komentar